Oleh Mohamad Asrori
Mulky
Revolusi lahir dari kedai kopi, yang
sengaja diselundupkan oleh sekelompok anak-anak muda ke dalam rahim ibu
pertiwi.
Dari sanalah (kedai kopi) benih-benih
perubahan dirancang dan gelora perlawanan dinyalakan. Ada yang perlu
dirobohkan. Ada yang mesti dihancurkan. Sebab pemimpin tiran dan tata nilai
yang merusak peradaban, tak cukup dibasuh dengan air mata penderitaan.
Api revolusi menyala saat “cangkir-cangkir
kemapanan”...