Mohamad Asrori Mulky

ketika cahaya bintang mengintip bayang-bayang sinar rembulan, kuketuk jendela rahasia malam yang tergurat di dedaun nasib. dan aku tak pernah mengerti di mana letak titik yang pasti....

Minggu, 19 Juli 2009

Kisah Manusia Pencabut Nyawa


-->
Koran Jakarta, Sabtu, 6 Juni 2009

Oleh Mohamad Asrori Mulky
Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Universitas Paramadina Jakarta.

Judul Buku : The Mafia’s Greatest Hits
Penulis : David H. Jacobs
Penerbit : Dastan, Jakarta
Edisi : I, April 2008
Tebal : 334 halaman
Negeri Pizza, Italia dikenal sebagai salah satu negeri pengekspor imigran terbesar ke negari Paman Sam (Amerika Serikat) pada abad ke 19 dan ke 20. Di tahun 1900-an, orang-orang Italia menjadi Raja Bandit tersohor di seantero AS, dari Chicago, New York di pantai timur sampai ke San Fransisco dan kota-kota lain di pantai Barat.

Mereka dikenal dengan nama Mafia. Umumnya, mereka berkecimpung dalam dunia perjudian, pelacuran, obat-obatan terlarang, praktek-praktek suap, perdagangan alkohol dan bisnis-bisnis haram lainnya. Salah satu nama tersohor di antara para bandit-bandit asal sisilia, Italia itu adalah Al Capone, mafia nomor satu di Chicago yang sempat dijuluki “The Untouchable” (yang tidak tersentuh). Kejeniusan dan kebengisannya dalam menghabisi musuh-musuh bisnisnya sudah tidak diragukan lagi.

Menurut Nicaso dan Lamothe, mafia pada awalnya bukanlah organisasi kriminal yang biasa diidentikan dengan aksi-aksi kekerasan, brutalisme dan barbarisme. Tapi sebagai organisasi atau kelompok perjuangan melawan penindasan dan penjajahan Prancis yang teramat kejam di Sisilia, Italia. Dengan kata lain, organisasi mafia ini dibentuk lima abad yang lalu dengan membawa misi nasionalisme dan patriotisme bangsa Italia yang sedang mengalami penjajahan.

Namun, dalam perkembanganya, organisasi mafia ini menjadi kelompok yang sangat ditakuti. Mendengar kata mafia, ingatan orang akan tertuju pada sebuah organisasi yang “untouchable”, selalu berurusan dengan aparat hukum karena gerakannya yang selalu mengandalkan kekerasan, kekuasaan, serta bisnis yang mengarah pada obat-obatan terlarang. Membunuh, balas dendam, menyiksa, hura-hura dan geng tidak bisa lepas dari perilaku mafia. Lalu, bagaimana sepak terjang para mafia menghabisi lawan-lawanya?

Koran Jakarta


Buku “The Mafia’s Greatest Hits” karya David H. Jacobs ini merupakan buku yang mengisahkan sepak terjang para mafia Amerika yang berperangai kejam dan berdarah dingin. Dengan disuguhkannya model-model sepuluh pembunuhan paling fenomenal yang terjadi pada bos-bos mafia, menjadi daya tarik tersendiri bagi karya David Jacobs ini. Di dalam buku ini juga, Jacob membahas secara mendalam latar belakang serta strategi dan taktik yang digunakan dalam pembunuhan tersebut, plus dampaknya terhadap dunia mafia dan bahkan dunia internasional.

Dalam buku ini juga kita akan mengenal lebih dalam beberapa nama bos mafia, seperti Al Capone, Charlie Luciano, Don Salvatore Maranzano, Bugsy Siegel, Albert Anastasia, Paul Castellano, dan mafia-mafia lainya. Mereka semua ini adalah bos-bos mafia yang sangat ditakuti di Amerika. Keberadaan mereka tidak saja mengkhawatirkan warga Amerika, tapi juga selalu saja membuat repot aparat kepolisian. Uniknya lagi, sebagian dari bos mafia ini dengan kecerdikanya ada yang bersekutu dengan pemerintah AS, agen CIA, dan konglomerat AS.

Perlu digarisbawahi, bahwa keseluruhan kisah kesepuluh pembunuhan yang dilakukan bos-bos mafia dalam buku ini, hanyalah puncak gunung es yang berhasil direkam secara jelas dan nyata oleh Jacob. Pembunuhan yang terjadi pada bos-bos mafi ini melibatkan berbagai masalah, seperti kecurangan pemilu 1960; John F Kennedy yang berbagi wanita dengan Giancana dan Rosselli; keterlibatan Kennedy bersaudara dengan Marilyn Monroe dan kematian mendadak artis ini; serta konspirasi berbagai bisnis rahasia AS dan Mafia, termasuk persengkongkolannya untuk membunuh Fidel Castro, Presiden Kuba.

Keberadaan mafia tentu saja sangat merugikan banyak pihak termasuk negara. Dalam konteks Indonesia misalnya, negeri ini terancam menjadi negara yang dikuasai oleh mafia kejahatan terorganisasi. Indikasi ke arah itu sudah semakin jelas. Mungkin bukan mafia model Amerika yang kerap membantai secara keji. Tetapi model mafia ini juga tidak lebih berbahaya, yaitu kejahatan korupsi terorganisasi yang sulit dilacak dan dibongkar. Mafia kejahatan korupsi di Indonesia sudah sangat rapi dan luas jaringannya. Hampir tida ada satu pun lembaga yang tidak ditembus oleh mafia korupsi yang terorganisasi. Bahkan Kejaksaan Agung pun sudah keropos digasak mafia korupsi.

Tidak ada komentar: