Oleh Mohamad Asrori Mulky
Fajar belum juga
sempurna menyingsing, ketika angin pagi menelusup sunyi di lorong-lorong pasar
yang beku oleh ketakutan. Kota Baghdad kala itu, tepatnya 27 Maret 933 M,
benar-benar hening tak bersuara, seakan waktu menahan napasnya demi menyaksikan
drama agung yang akan menggetarkan langit dan bumi, kelak dicatat dalam tinta
sejarah tentang nyala cinta yang menyebut namanya sendiri, namun harus
dieksekusi di tiang gantungan.
Di...
Selasa, 15 April 2025
Minggu, 13 April 2025
Ahmad Wahib: Pribadi yang Selalu Gelisah
Mohamad Asrori Mulky
Minggu, April 13, 2025
0

Oleh Mohamad Asrori Mulky
Di antara gemuruh suara pembaruan Islam
Indonesia, tiga sosok telah lama menjadi mercusuar yang hingga kini nama mereka
sering kali dikenang: Nurcholish Madjid (Cak Nur), Djohan Effendi, dan
Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun, di
lorong-lorong sunyi pemikiran, dan di antara lembaran-lembaran catatan yang
lebih banyak berbisik daripada berseru, ada satu nama yang tak boleh kita hilangkan
dalam renungan sejarah pemikiran...
Tags
# Opini
Continue Reading
Sabtu, 12 April 2025
Sesudah Idul Fitri Pergi
Mohamad Asrori Mulky
Sabtu, April 12, 2025
0

Oleh Mohamad Asrori Mulky
Idul fitri telah berlalu. Jalan-jalan kembali
sepi dari gema takbir, meja-meja kembali kosong dari hantaran silaturahmi, dan
langit tidak lagi dihiasi letupan kembang api yang menyemai harap. Hari-hari besar
sering datang sebagai puncak, tapi sesungguhnya idul fitri adalah muara yang
membuka jalan baru—bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan jiwa yang lebih
sunyi dan mendalam.
Selama sebulan penuh, kita telah...
Tags
# Opini
Continue Reading